![]() |
Foto Ilustrasi (dokumen Indosat) |
JAKARTA, kalimantanprime.com - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) meluncurkan IDCamp Gen AI Bootcamp 2024: Generative Teacher dan IDCamp for Disabilities 2024 sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung aksesibilitas dan inklusi literasi digital di Indonesia. Program ini menawarkan pelatihan kecerdasan buatan (AI) yang komprehensif kepada 526 guru sekolah dasar hingga menengah dan 74 peserta penyandang disabilitas, termasuk mereka yang memiliki disabilitas fisik, gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan.
Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications di Indosat Ooredoo Hutchison , menyatakan, visi besar Indosat adalah memberdayakan Indonesia, dan kami berkomitmen untuk memberi manfaat bagi semua anggota masyarakat tanpa kecuali.
"Melalui IDCamp Gen AI Bootcamp, kami bertujuan untuk mengembangkan talenta digital secara merata. Kami juga membekali guru dan penyandang disabilitas dengan literasi digital untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian mereka. Dengan teknologi dan otomatisasi dalam pembelajaran AI dan pengalaman pendidikan inklusif, Indosat mempersiapkan peserta untuk menghadapi tantangan global dengan keterampilan baru yang efektif dan adaptif,” ujarnya, Jumat (27/12/2024) dikutip laman resmi Indosat.
Jika diterapkan secara efektif, AI berpotensi meningkatkan efisiensi, keterlibatan, dan hasil pembelajaran di sekolah sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan di Indonesia. Berfokus pada tema “Pemanfaatan AI untuk Proses Pembelajaran Sekolah” bagi para guru, program ini memperkenalkan dan mengajarkan konsep dan aplikasi kecerdasan buatan dalam pendidikan. Disampaikan melalui 8 Sesi Langsung, para guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pendekatan ini memperkaya pengalaman belajar siswa sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.
Integrasi teknologi AI juga memiliki potensi signifikan untuk mengubah proses belajar mengajar, termasuk mengotomatiskan tugas-tugas administratif sehingga guru dapat lebih fokus pada interaksi siswa secara langsung. Selain itu, AI membantu dalam merancang kurikulum yang lebih efektif dan personal.
IDCamp for Disabilities dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan digital praktis. Sesi-sesi tersebut mencakup alat-alat seperti aplikasi Be My Eyes untuk para tuna netra dan Gemini by Google, yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan aksesibilitas. Antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para guru dan penyandang disabilitas setiap tahun menunjukkan keinginan kuat untuk mengembangkan keterampilan teknologi pendidikan.
Penggunaan AI tidak hanya meningkatkan efisiensi pengajaran dan mengotomatiskan tugas-tugas administratif, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang lebih adaptif dan inklusif. (Ray)