MARTAPURA, kalimantanprime.com - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, mengaku takjub dan terpesona saat melihat langsung tulisan tangan ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang lebih dikenal dengan Datu Kelampayan. Kitab tersebut masih disimpan rapi oleh KH Ahmadi Hamid.
Momen itu terlihat usai Bang Hasnur menghadiri Haul ke-219 Datu Kelampayan yang digelar di Masjid Tuhfaturroghibin, Desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Sabtu (5/4/2025) kemarin.
Kitab tersebut masih disimpan dengan sangat baik di kediaman KH Ahmadi Hamid, yang juga merupakan Ketua Panitia Haul ke-219. Rumah beliau berada tak jauh dari masjid tempat haul dilaksanakan.
Meski telah berusia lebih dari dua abad, kitab yang ditulis langsung oleh tangan Datu Kelampayan ini masih terjaga dengan sangat baik. Tulisan tangannya yang rapi dan artistik masih terlihat jelas, mencerminkan keindahan dan keahlian.
“Iya Masya Allah, takjub luar biasa, karena itu tulisan tangan beliau (Datu Kelampayan) langsung,” ujar Bang Hasnur dengan wajah penuh kekaguman.
Ia mengungkapkan bahwa tulisan tangan Datu Kelampayan sangat rapi dan begitu indah. Bahkan, ia tidak menyangka seseorang bisa menulis dengan tingkat kerapian dan ukuran yang begitu kecil serta konsisten dari baris ke baris.
“Boleh dibilang secara mata saja sulit apalagi ditulis langsung, ukurannya sangat mikro sekali. Jadi keahlian beliau itu menunjukan selain keilmuannya luar biasa, tulisan tangannya juga memiliki nilai seni yang sangat luar biasa,” tuturnya.
Sebagai masyarakat Banua, Bang Hasnur mengajak untuk merasa bangga dan bersyukur atas warisan luar biasa tersebut.
Kemudian, ia juga meminta untuk terus meneladani Datu Kelampayan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dan melanjutkan kebaikan-kebaikan Datu Kelampayan,” ujar Owner PS Barito Putera ini.
Sementara itu, KH Ahmadi Hamid menjelaskan bahwa kitab tersebut merupakan salah satu tulis tangan Datu Kelampayan yang membahas tentang aqidah. Ia memperkirakan usia kitab itu mencapai kurang lebih 270 tahun.
“Umurnya (kitab) kurang lebih 270 tahun, sampai sekarang masih ada dan Alhamdulillah tulisannya masih utuh tidak ada putus-putus,” katanya.
KH Ahmadi juga menyebutkan bahwa kitab tersebut hanyalah satu dari beberapa kitab tulisan tangan Datu Kelampayan yang masih tersimpan. Sebagian lainnya juga masih dijaga oleh para zuriat atau keturunan beliau.
“Jadi ini salah satu kitab tulisan tangan sidin (Datu Kelampayan) dan di tempat lain masih ada lagi,” imbuhnya. (Wamen)